Danau Biru, Nelson - danau paling jelas di dunia Di taman nasional Selandia Baru yang masih asli, Danau Biru - juga dikenal sebagai Rotomairewhenua - memegang gelar danau paling jelas di dunia. Tes ilmiah yang dilakukan pada tahun 2011 oleh Institut Penelitian Air dan Atmosfer Nasional Selandia Baru (NIWA) menunjukkan Danau Biru sebagai badan air alami paling jelas yang diketahui manusia. Menurut hasil penelitian NIWA, jarak pandang di danau ini mencapai 80 meter - yang berarti airnya dianggap hampir "jelas secara optis" sebagai air suling. Danau biru ini ditandai dengan warna biru violet yang hanya terlihat di perairan alami yang jernih. Bagian dari kawasan konservasi Taman Nasional Nelson Lakes di utara Pulau Selatan, Danau Biru diberi makan oleh perairan dari Danau Constance di dekatnya. Taman ini merupakan tempat hiking, memancing dan tujuan yang populer. Danau ini merupakan kenaikan dua hari dari batas taman atau, untuk tampilan udara, ada penerbangan indah dengan Helikopter Reid. Air suci Sumber air yang diberi makan musim semi, dan ketinggian 1200m di atas permukaan laut, tepat di bawah garis pohon pohon beo gunung yang kerdil, memastikan bahwa Danau Biru selalu dingin, berkisar antara 5 dan 8 ° C. Air yang menakjubkan ini dianggap oleh suku Māori iwi / suku setempat sebagai tapu atau sakral, yang berarti bahwa manusia tidak diijinkan memasuki danau. Namun, pada awal 2013, fotografer dan jurnalis Denmark Klaus Thymann mendapat izin khusus oleh Māori, NIWA dan Departemen Konservasi Selandia Baru untuk menangkap kejernihan danau tersebut untuk tujuan konservasi. Taman Nasional Nelson Lakes Nelson Lakes National Park dimulai di ujung utara Pegunungan Alpen Selatan - serangkaian besar pegunungan yang membentuk perpecahan utama Pulau Selatan. Kota pelabuhan Nelson adalah pusat utama terdekat. Taman nasional, yang dibentuk pada tahun 1956, mencakup sekitar 1020sqkm, dan sangat populer untuk berkemah, tramping dan memancing. Nelson Lakes National Park ditandai oleh hutan beech asli yang mengesankan, danau glasial dan sungai di bawah puncak terjal. Ada jalur pegunungan yang jauh untuk menantang pencari kesendirian yang berpengalaman, namun jalur yang lebih rendah menawarkan jalur hiking yang mudah diakses dan bermalam, berkemah dan memancing. Taman ini adalah rumah bagi Proyek Pemulihan Alam Rotoiti, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali populasi kiwi, burung dan kadal asli lainnya. Sirkuit Travers-Sabine Blue Lake / Rotomairewhenua ada di jalur Trek Travers-Sabine multi hari. Rute hiking sejauh 80 km melalui Taman Nasional Nelson Lakes sampai jauh ke dalam taman nasional, melalui hutan yang tenang yang dikelilingi oleh puncak 2000m. Gubuk hiking yang nyaman dikelola oleh Departemen Konservasi tersebar di sepanjang jalur. Latar belakang: Danau Biru / Rotomairewhenua Blue Lake adalah perjalanan sampingan dari jalur multi-hari Travers Sabine Circuit. Blue Lake Hut menampung lebih dari 700 perampok per tahun - terutama melalui musim panas. Kejelasan danau sedang dipantau untuk menentukan apakah ada perubahan. Perairan Danau Biru / Rotomairewhenua adalah suci untuk Ngāti Apa ki te Rā Tō Māori suku. NZ's Department of Conservation meminta pengunjung untuk menghormati perairan dengan tidak mencuci sendiri, pakaian atau piring di danau.
Jembatan Kelok 9 adalah jalan yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Riau, tepatnya terletak di Kabupaten Limapuluh Kota.
Jembatan Kelok 9 ini berada di kawasan lembah yang sangat indah. Ada satu spot di mana pengendara bisa berhenti dan menikmati keindahan alam dan konstruksi secara bersamaan.
Jembatan Kelok 9 merupakan jembatan yang dibangun dan menghubungkan antar-lembah ini terletak di kawasan hutan suaka alam dengan panjang total jembatan 943 meter dan jalan penghubungnya sepanjang 2.089 meter.
Dinamai Kelok Sembilan karena jalanan di daerah itu memiliki 9 belokan atau kelokan. Ruas jalannya sendiri tampak zig-zag menuruni lereng bukit di mana telah dibangun sejak zaman Hindia Belanda (1908-1914).
Meski usia kelok 9 lebih tua dibanding negara ini, namun bukan berarti konstruksi bangunannya juga tua. Karena pembangunan ulang kelok 9 ini telah dilakukan pada tahun 2003 dan baru diresmikan pada tahun 2013 lalu oleh Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden pada saat itu.
Dulu Jembatan kelok 9 merupakan salah satu jalan yang sangat menantang dan mendebarkan bagi para pengendara karena bentuk jalan yang curam dan berbatasan langsung dengan jurang. Namun kini orang dengan sengaja lebih memilih untuk melewati Jembatan kelok 9 untuk menikmati keindahan dan kemegahan arsitektur jalan lintas ini.
Berikut Adalah Keunikan & Keistimewaan Dari Jembatan Kelok 9 Sumatera Barat
1. Merupakan Karya Anak Bangsa
Kemegahan dan pemandangan yang dimiliki oleh jembatan kelok 9merupakan karya dari anak bangsa yang menggunakan konsep green construction dan yang paling membanggakan menggunakan produk-produk dalam negeri. Tentu ini menjadi hal yang sangat membanggakan, karena konstruksi ini dibuat oleh anak bangsa.
2. Kontruksi Yang Unik
Para pengendara yang melewati kelok 9 pasti tidak akan bosan menikmati pemandangan yang ada disepanjang jembatan kelok 9. Karena konstruksi jalan yang unik.
Kelok 9 yang dulu yang berbatasan dengan jurang sekarang tidak lagi menyeramkan karena ditopang oleh 30 pilar yang kokoh dengan ketinggian 10-15 meter dan dapat menampung 14.000 kendaraan setiap harinya. Kelok 9 memiliki jembatan penghubung yang membentang meliuk-liuk dan menjadi ciri khas dari kelok 9 itu sendiri.
3. Menjadi Salah Satu Tempat Wisata
Panorama yang indah yang ditawarkan oleh jembatan kelok 9 tentu saja akan mengundang ketertarikan dari para pengendara yang melewatinya.Tak asing jika Kelok 9 dijadikan sebagai tempat wisata untuk sekedar beristirahat ataupun untuk berfotoria sekaligus menikmati indahnya hutan yang mengelilingi Kelok 9.
4. Menjadi Ikon Baru Sumatera Barat
Jika Jawa Timur memiliki Jembatan Suramadu dan Sumatera Selatan memiliki Jembatan Ampera, maka Sumatera Barat tak ingin kalah. Jembatan Kelok 9 menjadi kebanggan dan Landmark propinsi ini. Dengan adanya jembatan kelok 9, Sumatera Barat semakin dikenal dan akan menjadi salah satu destinasi wisata bagi para pelancong yang tidak ingin kehilangan sensasi menyeberangi jembatan yang dikelilingi oleh lembah dan hutan.
Bagi anda yang datang berkunjung ke Sumatera Barat tak ada salahnya datang dan merasakan sensasi perjalanan yang menyenangkan sekaligus merasakan alam dan melihat pemandangan yang indah dari atas jembatan Kelok 9 ini.
Lembah Harau adalah objek wisata alam andalan di Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau suatu lembah yang subur terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Berada ± 138 Km dari Padang ± dan 47 Km dari Bukittinggi dan sekitar ± 18 Km dari Kota Payakumbuh dan ±2 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota. Dilingkungi batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.
Sejak lama lembah Harau banyak dikunjungi wisatawan terutama pengunjung domestik dari daerah Riau, Sumut dan Jambi. Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang.
Memasuki lembah harau, mata akan dimanjakan suasana alam pengunungan yang luar biasa apalagi dengan pemandangan 5 buah air terjun ( sarasah ) yang sangat besar dengan ketinggian ± 100 meter yang. Luar biasa indah seperti cerita di dalam sorga yang dilalui oleh empat buah sungai yang jernih.
Lembah Harau sangat terkenal, dan dipercaya oleh penduduk setempat apabila turun pelangi maka para bidadari turun dari kayangan untuk mandi-mandi di keempat sarah tersebut ( sarah aie luluih, sarasah bunta, sarasah murai dan sarasah aka barayun ). Bahkan pada tahun 2008 lalu, kabarnya , kamera HP milik seorang mahasiswa yang sedang berwisata ke lembah Harau pernah menangkap gambar rombongan bidadari mandi berbaju putih dan coklat, melayang di air terjun. Saat ini foto tersebut tersimpan pada kamera HP para pedagang disekitar air terjun sarasah bunta.
Asal Usul Nama Harau
Pada awalnya nama Harau berasal dari kata “Orau”. Penduduk asal tinggal di atas Bukit Jambu, dikarenakan daerah tempat tinggal penduduk tersebut sering banjir dan Bukit Jambu juga sering runtuh yang menimbulkan kegaduhan dan kepanikan penduduk setempat sehingga penduduk sering berteriak histeris akibat runtuhnya Bukit Jambu tersebut dan menimbulkan suara “parau” bagi penduduk yang sering berteriak histeris tersebut. Dengan ciri-ciri suara penduduk yang banyak “parau” didengar oleh masyarakat sekitarnya maka daerah tersebut dinamakan “orau” dan
kemudian berubah nama menjadi Arau, sampai akhirnya menjadi Harau.
Panorama Lembah Harau
Prasasti Lembah Harau
Menurut prasati yang masih terdapat di sekitar air terjun Sarasah Bunta, areal ini mulai dibuka tanggal 14 Agustus 1926 oleh Assisten Residen Lima Puluh Kota yang bernama J.H.G Boissevain, dengan E. Rinner bernama B.O.Werken bersama Tuanku Lareh Sarilamak yang bernama Rasyad Dt. Kuniang nan Hitam dan assisten Demang yang bernama Janaid Dt. Kodo Nan Hitam.
Untuk pertama kalinya Assisten Residen terpesona, kaget dan terkesima sembari berdecak kagum untuk melantunkan rasa kagum dan tiada taranya melihat keadaan alam Lembah “orau” sambil berdecak “Hemel,hemel…….(Indah, mempesona seperti sorga) dalam bahasa Belanda.
Dengan terkesimanya Assisten Residen tersebut terhadap keindahan lembah sempit yang diapit oleh terjalnya bukit batu di kiri kanannya maka dibuatlah prasasti dari batu marmar yang dipahatkan pada salah satu dinding sarasahnya yakni “Sarasah Bunta” pada tanggal 14 Agustus 1926, sehingga sejak waktu tersebut terkenallaah lembah sempit tersebut sampai ke Negara Belanda dengan nama “Hemel Arau” (Sorga Arau) dan kemudian disingkat dengan Harau.
Kemudian diterbitkan Besluitnya oleh Pemerintah Belanda (waktu itu) pada tanggal 19 Januari 1933 Nomor 15 Stbl Nomor 24 dengan status Cagar Alam di Bidang Biologis dan Aesthestis seluas 315 Ha ,kemudian dilakukan pengukuran ulang oleh Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) pada tahun 1979 dengan luas defenitif dilapangan adalah 298 Ha,) . Selanjutnya status Cagar Alam sebagian arealnya diubah menjadi Hutan Wisata yang diperuntukkan bagi taman wisata alam dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor : 478 / Kpts /Um / 8 / 1979, tanggal 2 Agustus 1979 ,tentang perubahan statusnya menjadi taman wisata seluas 27,5 Ha.
Dengan demikian status Lembah Harau selain cagar alam juga sebagian berstatus taman wisata. Berbagai sarana pertamanan, kupel, tempat duduk, jalan setapak, tempat bermain anak-anak, taman satwa, sepeda air, Mushalla, WC dan lapangan parkir serta dilengkapi dengan kios-kios souvenir, dan makanan/minuman dan sebagainya yang telah dibangun di objek wisata ini bagi kemudahan dan kenikmatan pengunjung.
Berbagai jenis tanaman dan binatang ada di sini. Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) bisa dilihat di sini. Ada pula siamang (Hylobatessyndactylus), dan simpai (Presbytis melalopos).Hewan yang juag dilindungi di sini adalah harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), beruang (Helarctos malayanus), tapir (Tapirus indicus), kambing hutan (Capriconis sumatrensis), dan landak (Proechidna bruijnii). Ada 19 spesies burung yang juga dilindungi. Di antaranya, burung kuau (Argusianus argus) dan enggang (Anthrococeros sp).
Potensi Lembah Harau
Saiful juga menjelaskan , pada kawasan Objek wisata Lembah Harau ini terdiri dari 3 (tiga) kawasan : Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang . Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asri juga berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bias memantulkan suara (echo). Disini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay yang bisa dimanfaatkan wisatawan yang ingin menginap lengkap dengan fasilitasnya. Konon Sarasah Aka Barayun dari legenda dalam masyarakat yang berada di sekitarnya Cagar Alam Lembah Harau dulunya adalah Laut.
Diceritakan batu-batuan yang terdapat di sini adalah sejenis batu yang biasanya terdapat di dasar laut. Diantaranya dua dinding batu yang terjal, tergantung pada sebuah akar yang pada saat pasang naik terbenam dan waktu pasang surut Nampak di atas air tergantung dan berayun-ayun ditiup angin.
Resort Sarasah Bunta terletak disebelah timur Aka Barayun, memeliki 4( empat) air terjun (sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai dan sarasah Aie Angek ) dengan telaga dan pemandangan yang indah seperti ; Sarasah Aie Luluih, dimana pada sarasah ini air yang mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri, dari cerita dari orang tua-tua dulu, ada kepercayaan mandi atau membasuh muka di sarasah aie luluih dapat mengobati jerawat dan muka akan terlihat cantik dan awet muda. Sarasah Bunta dimana sarasah ini mempunyai air terjunnya yang berunta-unta indah seperti bidadari yang sedang mandi apabila terpancar sinar matahari siang sehingga dinamakan “Sarasah Bunta” . Sarasah Murai , pada sarasah ini sering pada siangnya burung murai mandi sambil memadu kasih sehingga masyarakat menamakan “Sarasah Murai “.dan apabila mandi di bawah air terjun kedua sarasah ini, dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa , lekas mendapat jodoh bagi yang belum menikah.
Pada Sarasah Aie Angek belum banyak dikunjungi wisatawan, airnya agak panas berada arah keutara dari “Sarasah Murai”.Pada Resort Rimbo Piobang sampai akhir tahun 2008 belum berkembang karena direncanakan untuk Taman Safari.
Rumah Gadang
Legenda Puti Sari Banilai
Alkisah, waktu dulu berlayarlah seorang Raja Hindustan bernama Maulana Kari dengan permaisurinya Sari Banun untuk merayakan pertunangan anaknya bernama Sari Banilai dengan Bujang Juaro. Puti Sari Banilai ikut bersama orang tuannya. Sebelum berlayar, kedua anak muda tersebut telah bersumpah, kalau Sari banilai mengingkari janji pertunangan tersebut, ia akan menjadi batu dan sebaliknya kalau Bujang Juaro yang ingkar, ia akan menjadi ular naga.
Tanpa sadar kapal mereka terbawa arus dan hanyut terjepit di Lembah Harau di antara dua bukit batu terjal serta ditahan akar kayu yang melintang di antara kedua bukit tersebut. Agar kapal tidak hanyut, sang raja menambatkannya pada sebuah batu yang terdapat di sana. Batu tersebut sampai sekarang masih bernama Batu Tambatan Kapal/perahu.
Dengan persetujuan Rajo Darah Putiah yang berkuasa pada waktu itu di Lembah Harau maka Raja Maulana Kari beserta keluarganya diizinkan untuk tinggal menetap.
Karena sudah tidak mungkin lagi kembali ke negerinnya mereka putuskan untuk menetap di sana. Raja Maulana Kari tidak mengetahui sumpah putrinya, mengawinkan Puti Sari Banilai dengan seorang pemuda di daerah tersebut yang bernama “Rambun Pade”. Dari perkawinan ini lahir seorang anak laki-laki yang gagah. Raja Maulana Kari dan istrinya sangat saying pada cucunya ini sehingga apapun permintaannya dipenuhi.
Tersebutlah suatu ketika sang raja membuatkan mainan untuk cucunya ini sehingga ia setiap hari asyik dengan mainannya itu. Pada suatu hari mainan tersebut jatuh ke dalam laut. Sang cucu memanggil ibunya untuk mengambilkan mainan tersebut. Lalu si ibu melompat ke dalam laut untuk mengambilkannya, namun mainan itu hanyut tidak di temukan lagi. Pada saat itu datanglah ombak yang mendorong Sari Banilai sampai ke tepi dan terjepit di antara dua buah batu. Pada saat itu Puti Sari Banilai memohon agar air laut itu surut dan kering.
Lambat laun dari kaki Puti Sari Banilai mulai menjadi batu. Saat itulah teringat akan sumpahnya dan sebelum keseluruhan badannya menjadi batu, ia memohon kepada tuhan agar perlengkapan rumah tangganya dibawakan dan diletakkan di dekat ia terjepit.
Di lembah Harau pada dinding terjal di sebelah kiri (dekat echo) sayup-sayup Nampak sebuah batu seakan-akan berbentuk seorang ibu yang sedang menggendong anaknya, hamparan tikar dan sebuah batu yang berbentuk lumbung padi.
Demikianlah legenda Lemba Harau. Legenda ini masih hidup dalam masyarakat, dalam cerita randai yang bernama “Randai sari Banilai” salah satu bentuk kesenian tradisional masyarakat di sana.
Para pejalan dan petualang keindahan alam ciptaan Allah SWT yang berbahagia, saat ini saya mengajak kita semua untuk berplesiran sejenak ke sebuah pantai yang amat indah dikota Painan. Painan adalah ibukota Kabupaten Pesisir Selatan sekaligus ibukota kecamatan IV Jurai, jaraknya dari kota Padang hanya ± 75 Km, jika bepergian pakai mobil dengan kecepatan rata rata hanya menghabiskan waktu sekitar 2 jam perjalanan, tidak terlalu jauh bukan ?
Topografi kotanya seperti kue mangkuk, kotanya berada disekeliling bukit bukit hijau dan disebelah baratnya terbentang lautan samudera yang jernih membahana.
Dipantai Kota Painan inilah terdapat sebuah objek wisata yang sudah berskala nasional yakni Objek Wisata Pantai Carocok. Pantai ini memiliki pasir yang sangat bersih dan putih, memiliki tepi pantai yang landai sehingga bisa untuk berenang bagi anak anak dan juga orang dewasa, airnya sangat jernih sekali. Kawasan ini berhadapan dengan 2 buah pulau yaitu pulau kereta dan pulau cingkuak. Dari kejauhan juga nampak pulau semangki dengan pemandangan yang indah dan airnya yang sangat bersih.
Pulau cingkuak merupakan pulau yang sangat bersejerah bagi Indonesia, karena dipulau inilah tempat pertama kali Belanda mendarat di pulau Sumatera. Kita bisa menemukan benteng Belanda yang sampai sekarang masih ada.
Adapun kegiatan yang bisa dilakukan dikawasan ini adalah seperti berenang, menyelam bagi penikmat olah raga surfing untuk melihat keindahan terumbu karang.
Selain itu kita juga bisa menaiki bukit sambil berolah raga yakni di Bukik Langkisau, dari puncak bukit ini kita akan dapat menyaksikan pemandangan yang sangat menakjubkan, sekarang ini Olah Raga Paralayang dari puncak bukik langkisau juga sudah menjadi agenda nasional.
Dilokasi Pantai Carocok ini biasanya juga ada jadwal pertunjukkan organ tunggal, karena disini juga ada sebuah lapangan terbuka yang cukup asyik untuk kita gunakan sambil tidur tidur ditikar dengan sepoian angin laut yang menyejukkan. Malam harinya terutama bagi anak muda penyuka kemping, disini juga bisa dilakukan.
Disamping kelebihan itu, memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi oleh pengelola Objek Wisata Pantai Carocok, seperti kebersihan lingkungan baik di pantai maupun dilingkungan perumahan penduduk menuju lokasi objek wisata, selain itu lokasi objek wisata ini juga berdekatan dengan Tempat Pelelangan Ikan, mungkin dengan telah dibangunnya dermaga baru di selatan Kota Painan, TPI ini mungkin bisa dipindahkan kelokasi tersebut atau ketempat lain. Jikapun TPI masih disana, mungkin kebersihannya perlu ditingkatkan lagi, jangan sampai keindahan pantai carocok terkotori oleh bau ikan yang kurang sedap atau limbah plastik dan kotoran ikan bekas penjual dan penangkap ikan. Areal parkir mungkin juga perlu ditertibkan lagi.
Dan yang utama sekali saya berharap untuk pengembangan objek wisata kedepan kita tidak perlu lagi mengutip karcis kepada siapapun yang berkunjung ke Pantai Carocok ini, ataupun keobjek wisata lainnya. Untuk mendapatkan biaya sebagai pengelolaan mungkin bisa dengan cara inovasi lain, seperti pajak dari warung makanan/minuman, penyewaan alat alat renang, dsb…. sehingga dibenak pengunjung, jika memasuki objek wisata tidak lagi hal pertama kali yang mengahantui mereka adalah masalah karcis, terlepas dari besar kecilnya harga karcis yang diminta.
Kepada pengunjung yang mau mengeliling pulau Cingkuk atau Pulau kereta yang berada tidak jauh dari pantai ini, harap berhati hati, karena batu batu karang dipulau ini yang menjorok ketengah lautan sangat licin, kadang kadang ada ombak besar yang datang dengan tiba tiba. Karena itu harap menjaga keselamatan saudara, keluarga dan rombongan lainnya, agar selalu waspada jangan sampai ketenangan, keindahan alam dan kejernihan airnya membuat kita terlena
Siapa yang tidak mengenal keelokan tempat wisata di Jawa Timur yang satu ini. Gunung Bromo merupakan gunung berapi aktif yang berada sendiri berada di perbatasan kabupaten Lumajang, Malang, Pasuruan dan Probolinggo. Gunung yang mempunyai ketinggian 2392 m dpl memang sangat mempesona bagi siapa saja yang datang untuk mengunjunginya, dengan didukung oleh beberapa tempat wisata yang ada di sekitarnya menjadikan gunung ini sebagai tempat wisata yang unik dan asik. Wisata Gunung Bromo sendiri banyak dibilang oleh banyak kalangan sebagai Iconnya Jawa Timur, memang secara fisik gunung ini tidaklah sebesar gunung - gunung lain di Jawa Timur, seperti gunung Semeru, gunung Argopuro, gunung Arjuno dan gunung - gunung lainya, tetapi pesonanya yang indah sudah menggema tidak hanya di Indonesia bahkan sampai ke mancanegara.
Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ) dan nama Gunung Bromo sendiri konon berasal dari kata Brahma yang merupakan salah satu dari Dewa menurut keyakinan agama Hindu. Agama Hindu sendiri adalah keyakinan yang banyak dianut oleh masyarakat sekitar tempat wisata di Jawa Timur ini. Penduduk sekitar gunung Bromo banyak dikenal dengan nama suku Tengger yaitu suku dari ras suku Jawa yang merupakan keturunan dari kerajaan Majapahit.
Untuk menikmati pemandangan dari gunung Bromo sendiri biasanya para wisatawan akan menuju ke View Point terlebih dahulu, View Point merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melihat matahari terbit dan keindahan gunung Bromo dari ketinggian. Ada lima tempat yang bisa di gunakan untuk melihat pemandangan gunung Bromo melalui puncak bukit, diantaranya Pananjakan 1, Sruni Point, Bukit Cinta, Bukit KingKong dan Puncak B29. tetapi untuk Puncak B29 tempatnya agak jauh dari keempat view point yang lainya, dan tempat ini merupakan tempat yang baru dikembangkan untuk dijadikan view point.
Sejarah Gunung Bromo
Sejarah gunung Bromo tidak pernah lepas dengan cerita legenda dari Joko Seger dan Roro Anteng, cerita ini berkembang turun - temurun sampai sekarang. konon legenda ini merupakan legenda terbentuknya kawah gunung Bromo, gunung Batok dan lautan pasir yang ada di sekitar kaldera Bromo, sejarah singkatnya adalah sebagai berikut.
Pada jaman dahulu, disaat kerajaan Majapahit mengalami gejolak karena adanya banyak serangan yang mengancam kerajaan, penduduk majapahit kebingungan untuk mencari tempat yang aman. ditengah jalan akhirnya mereka berpencar menjadi dua kelompok, yang satu ke penggunungan disekitar Bromo dengan pemimpin rombongan adalah Raja dan Permaisuri dan yang satunya ke Pulau Bali.
Setelah beberapa dekade penduduk yang tinggal di kawasan Bromo mulai bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, sampai akhirnya lahirlah seorang bayi dari pasangan Raja dan Permaisuri yang diberi nama Roro Anteng. dan tak jauh dari tempat sang Raja dan Permaisuri tinggal juga lahir seorang bayi laki - laki dari keturunan Brahmana yang diberi nama Joko Seger.
Setelah mereka tumbuh dewasa, kedua anak tadi saling jatuh cinta, tetapi dalam perjalanan kisah cinta mereka ada seorang raksasa yang mencoba untuk memisahkan mereka berdua, dengan cara melamar Roro Anteng dengan cara paksa, tetapi Roro Anteng tidak bersedia dan menolak dengan cara halus, yaitu dengan meminta syarat untuk membuatkan sebuah danau di atas Gunung Bromo dengan waktu hanya satu malam. Syarat tadi diterima dan pada proses pengerjaan danau tersebut sudah hampir selesai, Raksasa tadi digagalkan dengan tipu muslihat Roro Anteng. Raksasa tadi mengamuk dan melemparkan batok kelapa yang digunakan untuk menggalih danau tadi. dan konon batok kelapa tadi membesar sehingga membentuk gunung Batok, sementara danau tadi berubah menjadi sebuah kawah gunung.
Itulah legenda singkat mengenai asal muasal terbentuknya Gunung Bromo yang merupakan icon wisata di Jawa Timur.
Untuk dapat sampai dan menikmati keindahan gunung Bromo wisatawan dapat memilih beberapa jalur transportasi yang ada. kawasan wisata ini memang sangat mudah untuk dijangkau, apabila Anda berasal dari luar Jawa Timur, Anda bisa transit dulu di Surabaya bisa di Bandara atau Stasiun Kereta Api. kemudian Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju rute atau jalur dibawah ini. adapun jalur yang bisa dilewati untuk ke gunung Bromo adalah sebagai berikut :
1. Jalur dari Kabupaten Lumajang
Apabila Anda melewati jalur dari kabupaten Lumajang, Anda bisa menempuhnya perjalanan dari kota Lumajang menuju kecamatan senduro, dari sini Anda bisa meneruskan perjalanan menuju desa Ranu Pane, dan kemudian melewati bukit menuju ke kawasan wisata Bromo lewat kawasan Jemplang. apabila sampai di Jemplang Anda sudah bisa melihat pemandangan gunung Bromo dari kejauhan.
2. Jalur dari Malang
Untuk jalur yang melawati Malang, Anda bisa menempuh perjalanan dari kota Malang menuju ke kecamatan Tumpang - Kab. Malang, dari sini perjalanan Anda akan diteruskan ke desa Bulak Klakah, dan akan bertemu dengan jalur yang melewati Lumajang, yaitu kawasan Jemplang dan kemudian dilanjutkan melewati padang savana gunung Bromo
3. Jalur dari Pasuruan
Jalur Pasuruan adalah jalur ketiga yang bisa dilalui apabila Anda akan mengunjungi gunung Bromo, Perjalanan Anda bisa dimulai dari kota Pasuruan menuju ke kecamatan Wonorejo, dari sini Anda dapat melanjutkan ke kecamatan Warung Dowo dan kemudian ke kecamatan Tosari, dari kecamatan Tosari, Anda terus menuju ke desa Wonokitri. kemudian dilanjutkan ke Penanjakan Gunung Bromo
4. Jalur dari Probolinggo
Jalur Probolinggo sendiri merupakan jalur utama ke kawasan Tempat Wisata di Jawa Timur ini, jalur ini merupakan jalur favorit para wisatawan, Anda akan bisa menikmati keindahan alam selama perjalanan ke gunung Bromo. apabila Anda memilih untuk melewati jalur Probolinggo, dari Surabaya perjalanan Anda akan diteruskan ke kabupaten Pasuruan, menyusuri jalan pantura kemudian masuk kabupaten Probolinggo. kemudia Anda akan menemukan pertigaan kecamatan Tongas dan dilanjutkan menuju kecamatan Lumbang, bagi anda yang masih mempunyai waktu serta ingin mengunjugi tempat wisata lain, disini Anda bisa mampir ke tempat wisata Air Terjun Madakaipura.
Setelah sampai di kecamatan Lumbang, perjalanan Anda diteruskan menuju kecamatan Sukapura kemudian mengikuti jalan menuju ke desa Cemoro Lawang dan disinilah pintu utama untuk masuk ke kawasan gunung Bromo.
Kegiatan Yang Bisa Dilakukan di Gunung Bromo
Destinasi wisata yang ada di gunung Bromo kebanyakan adalah wisata alam pegunungan, ada beberapa tempat wisata yang akan membuat Anda terpesona dengan keindahan alam Bromo, bisanya para wisatawan yang datang untuk berwisata ke gunung Bromo akan memulai tour mereka pada malam dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dengan menggunakan sarana transportasi Jeep Hardtop atau Motor. kenapa demikian ? karena apabila Anda memulai tour pada jam - jam itu, Anda akan dapat menyaksikan keindahan Sun Rise dari puncak bukit. adapun tempat dan kegiatan yang bisa dilakukan di tempat wisata di Jawa Timur ini adalah sebagai berikut :
1. View Point
Seperti yang telah kita ulas sebelumnya bahwasanya View Point merupakan tempat yang bisa digunakan untuk melihat pemandangan gunung Bromo dari ketinggian, selain itu wisatawan juga bisa melihat matahari terbit saat pagi hari. Ada beberapa tempat yang bisa Anda kunjungi yaitu Pananjakan, Seruni Point, Bukit Cinta, Bukit Kingkong dan Puncak B29 Bromo.
2. Kawah Gunung Bromo
Kawah Gunung Bromo merupakan destinasi kedua yang biasanya dikunjungi oleh wisatawan yang ke gunung Bromo, kawah yang memiliki garis tengah 800 meter sangatlah unik, untuk dapat mengunjungi kawah gunung Bromo wisatawan biasanya melakukanya dengan menaiki kuda atau berjalan kaki, dan kemudian dilanjutkan dengan menaiki tangga dengan anak tangga berjumlah 250. pemandangan dipuncak kawah Bromo memang sangat elok, dengan dihiasai pemandangan pegunungan tengger dan gunung Batok yang membentuk garis - garis terjal yang ada disamping kawah gunung Bromo.
3. Padang Savana ( Bukit Teletubbies )
Padang savana merupakan sebuah hamparan rumput yang sangat luas dengan luas sekitar 10 Km persegi, tempat ini disebut juga bukit Teletubbies, sausana yang nyaman dan sejuk akan Anda rasakan apabila mengunjungi tempat ini, letak dari wisata ini berada di selatan kawah gunung Bromo, tepatnya di kawasan jemplang. Anda akan menemukan keunikan dari gunung Bromo apabila mengunjungi tempat ini.
4. Lautan Pasir ( Pasir Berbisik )
Tempat yang satu ini juga merupakan tempat favorit bagi wisatawan yang mengunjungi gunung Bromo, hamparan pasir yang terbentang luas membentuk lukisan garis - garis yang elok. Anda akan bisa merasakan suara bisikan apabila mendekatkan telinga Anda ke dekat pasir. tempat ini juga pernah dijadikan lokasi shooting film Pasir Berbisik yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo.
Untuk menikmati keindahan gunung Bromo memang butuh persiapan sebelumnya, untuk itu kali ini twisata akan membagikan tips untuk berwisata ke gunung Bromo, agar nantinya wisata Anda dapat berjalan menyenangkan. Adapun tips untuk berwisata ke Gunung Bromo adalah sebagai berikut :
1. Pilih Waktu Yang Tepat
Mengunjungi tempat wisata di Jawa Timur yang satu ini membutuhkan ketepatan waktu dan sesuaikan dengan rencana Anda, apabila Anda mengunjungi Bromo pada waktu musim kemarau, Anda dapat menyaksikan matahari terbit dengan sangat sempurna, tetapi kondisi pemandangan dari padang savana yang kurang begitu bagus, hal ini disebabkan rumput - rumput di padang savana yang mengering. Dan apabila Anda berkunjung pada musim penghujan, Anda akan kehilangan pemandangan Sunrise, tetapi keindahan padang savana yang menghijau akan dapat Anda nikmati dengan sempurna. jadi Anda dapat memprioritaskan kondisi yang bagaimana yang Anda inginkan untuk berwisata ke gunung Bromo..
2. Jagalah Kondisi Fisik
Kondisi fisik juga harus dipersiapkan dengan baik, hal ini dikarenakan suhu cuaca di gunung Bromo yang sangat dingin, jangan sampai pada saat Anda sedang asik berwisata di Bromo, kondisi fisik Anda menurun, sehingga dapat mengurangi keceriaan Anda menikmati keindahan Bromo.
3. Persiapkan Perlengkapan Pribadi
Sebelum Anda berangkat berwisata ke tempat wisata di Jawa Timur ini, ada baiknya Anda mempersiapkan perlengkapan - perlengkapan pribadi seperti jaket, kaos tangan, kaos kaki dan masker. tetapi bagi anda yang tidak sempat menyiapkanya, didaerah sekitar Bromo banyak sekali penjual dan penyewaan perlengkapan - perlengkapan yang disebutkan. Dan jangan lupa juga untuk menyiapkan perlengkapan pendukung seperti kamere atau video shooting tripot dan juga makanan ringan.
4. Pesanlah Akomodasi Jauh - Jauh Hari
Dengan Anda memesan akomodasi jauh - jauh hari, Anda tidak akan kebingungan lagi pada waktu hari H nya, apalagi pada musim liburan, kebanyakan akomodasi dan penginapan yang tersedia sudah terbooking, dan kalaupun ada harganya akan lebih mahal.
Tempat pemandian di Jalan Kaliurang km 13 sleman Yogyakarta
ini merupakan satu wisata yangbaru populer di tahun 2014. Konon katanya,Blue Lagoon Jogja merupakan
salah satu sumber mata air yang muncul dari permukaan tanah di dalam kolam.
Apabila Anda melihat ke dalam kolam akan terlihat gelembung-gelembung kecil
yang muncul dari permukaan tanah. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat air yang
terus menerus muncul dari permukaan tanah tersebut. Meskipun Blue Lagoon di
Jogja ini sudah lama namun tempat wisata ini mulai tenar dipertengahan tahun
2014. Menurut salah satu warga, tempat ini juga dikenal dengan nama Tirta Budi.
Tempat ini ramai pengunjung pada saat hari sabtu, minggu dan juga hari libur
lainnya. Biasanya Blue Lagoon ini kebanyakan dikunjungi oleh anak-anak muda
yang ingin berenang, foto-foto atau sekedar bermain air. Apabila Anda ingin
berkunjung ke tempat ini, sebaiknya Anda berpakaian santai dan menyediakan baju
cadangan karena tempat ini merupakan wisata air.
Sejarah Blue Lagoon Jogja atau Tirta Budi
Menurut salah satu warga yang tinggal disekitar tempat wisata Blue Lagoon ini, dahulu kala tempat yang lebih dikenal dengan Tirta Budi ini bukanlah tempat wisata yang ramai dikunjungi namun hanya digunakan sebagai tempat bermain air ataupun tempat pemandian oleh warga sekitar. Hal tersebut dikarenakan, tidak banyak yang mengetahui keberadaan tempat pemandian ini. Namun hingga pada suatu saat terdapat salah satu mahasiswa di Jogja yang kos / tinggal di daerah sekitar Tirta Budi. Salah satu warga mengajak mahasiswa tersebut untuk mandi di kolam Tirta Budi. Setelah itu mahasiswa tersebut mengajak teman-teman lainnya untuk mengunjungi Tirta Budi sehingga semakin lama tempat tersebut menjadi ramai oleh pengunjung. Selain itu, menurut salah satu warga sekitar tersebut tempat pemandian ini diubah namanya oleh salah satu kampus di jogja dari Tirta Budi menjadi Blue Lagoon. Tempat ini mulai terkenal dari mulut ke mulut dan menjadi populer setelah beberapa orang memposting foto-foto blue lagoon ini ke internet.
Alamat Blue Lagoon Jogja (Tirta Budi)
Blue Lagoon atau Tirta Budi ini terletak di Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk lebih mudahnya, sebaiknya Anda menuju jalan kaliurang (Jakal) km 13. Disekitar tersebut Anda akan menemukan perempatan, apabila Anda dari arah kota Jogja menuju jalan kaliurang silahkan belok ke kanan pada perempatan tersebut. Kemudian setelah belok kanan, Anda tinggal jalan lurus terus hingga menemukan Gapura dusun Widodomartani. Tidak terlalu jauh dari situ terdapat pertigaan, silahkan belok ke kanan kemudian setelah beberapa meter Anda akan melihat petunjuk menuju Blue Lagoon Jogja. Apabila Anda masih bingung silahkan bertanya ke pada warga sekitar apabila Anda sudah sampai di Widodomartani.
Air Terjun Dua Warna terletak di Kecamatan Sibolangit, Sumatera Utara. Airnya berasal dari Gunung Sibayak. Ketinggian Air Terjun Dua Warna berada pada 1270 meter dpl. Kenapa dikatakan Air Terjun Dua Warna? Jawabannya adalah karena air terjun indah ini memang memiliki dua gradasi warna yang berbeda. Air yang tertampung dari pancurannya di bawah berwarna putih keabu-abuan sementara air terjun yang tumpah riuh dari atas berwarna biru muda. Anda akan semakin terkagum-kagum sebab di lokasi Air terjun Dua Warna, tidak hanya terdapat satu air terjun saja, melainkan tiga. Sungguh luar biasa keajaiban Sang Pencipta! Wisatawan dari ras Tionghoa juga kerap menyambangi tempat ini. Mereka meyakini bahwa Air Terjun Dua Warna akan memberi keberuntungan bagi mereka.
Secara ilmiah, perbedaan warna ini disebabkan oleh airnya yang mengandung fosfor dan belerang. Dengan demikian, saat Anda tengah bermain-main di sini, Anda tidak diperkenankan untuk meminum airnya. Selain warna, suhu air terjun ini pun sangat unik. Suhu dingin pada air yang berwarna biru, dan suhu hangat pada air berwarna putih keabu-abuan. Selain menghabiskan waktu bermain-main dengan percikan air, Anda juga dapat melakukan aktivitas lainnya sembari tetap menikmati pesona alam air terjun, seperti berenang dan bersantai menghangatkan tubuh sambil menyalakan api unggun. Momen abadi ini ini juga dapat Anda bingkai dalam foto-foto sebagai dokumentasi liburan Anda. Masih terasa kurang? Anda dapat mendirikan kemah untuk bermalam. Tentunya, akan membawa Anda menyatu dengan aura alam sekitar.
Anda akan memasuki kawasan hutan untuk menuju Air Terjun Dua Warna. Perjalanan yang akan Anda alami akan sangat menguji adrenalin Anda. Di lain hal, suasana asri dan udara menyegarkan akan menyambut kedatangan Anda. Apalagi, area dalam hutan cukup terawat. Ini membuktikan bahwa masyarakat sekitar dan para wisatawan saling menjaga kebersihan hutan.
Lokasi
Air Terjun Dua Warna terletak di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Air terjun ini berada persis di area kaki Gunung Sibayak. Jika Anda mendarat di Kota Medan, jarak yang harus ditempuh menuju Sibolangit adalah sekitar 75 km. Lokasi dari pusat kecamatan menuju Air Terjun Dua Warna masih cukup jauh. Dalam kondisi perjalanan ideal akan memakan waktu lebih kurang 3 jam. Bagi Anda yang sama sekali belum pernah berkunjung, sebaiknya meminta jasa pemandu wisata (tour guide) untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk seperti kehilangan arah atau tersesat.
Akses
Bus antar kota jurusan Kabanjahe dari Medan dapat menjadi pilihan Anda untuk menuju Bumi Perkemahan Sibolangit Kabupaten Karo. Akan lebih nyaman lagi jika Anda menggunakan mobil pribadi atau mobil rental. Setibanya di Bumi Perkemahan, Anda harus bersiap untuk penjelajahan selanjutnya. Meskipun akses untuk masuk ke air terjun ini cukup jelas dan sudah banyak orang yang mengunjunginya, tetap saja Anda harus menyimpan tenaga ekstra mulai dari perjalanan menuju ke Air Terjun Dua Warna hingga perjalanan pulang. Kenapa demikian? Sebab Anda harus melewati hutan lebat terlebih dahulu dengan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Meskipun melewati hutan lebat, Anda tidak perlu khawatir, karena di sepanjang jalan Anda akan dibantu dengan petunjuk-petunjuk arah yang sengaja diperuntukkan bagi para wisatawan demi mempermudah perjalanan Anda. Jiwa petualangan Anda semakin diasah dengan jalur yang menantang, seperti tanjakan, arah menurun, juga sampai melintasi beberapa sungai kecil di dalam hutan. Seru sekali. Seluruh tenaga Anda yang terkuras akan terbayar setibanya di objek wisata Air Terjun Dua Warna. Keindahan dan sejuknya air terjun ini akan memanjakan hasrat wisata Anda.
Harga Tiket
Anda akan diminta mengeluarkan nominal senilai Rp 25.000,- saat hendak memasuki kawasan air terjun. Lebih tepatnya disebut sebagai biaya retribusi untuk perawatan sekitar lokasi objek wisata. Selain itu, mengingat jalur masuknya yang menyerupai arena petualangan di dalam hutan, Anda dapat meminta jasa pemandu wisata lokal dengan tarif Rp. 100.000,- hingga Rp. 300.000,-. Harga pemandu wisata dapat dipertimbangkan sesuai jumlah rombongan Anda.
Fasilitas Dan Akomodasi
Posisinya yang berada di dalam hutan tentu dapat dimaklumi apabila objek wisata yang satu ini tidak memiliki banyak fasilitas umum. Maka dari itu, pastikan Anda sudah mempersiapkan segala barang kebutuhan yang akan Anda bawa. Terlebih lagi, jika Anda memilih untuk berkemah dan bermalam di sini.